BELI RUMAH, UNTUK DIHUNI ATAU INVESTASI?
Membeli sebuah rumah merupakan sebuah keputusan yang cukup besar dalam kehidupan seseorang. Dimana kita benar-benar mencurahkan banyak penghasilan dan tabungan untuk memiliki sebuah bangunan yang biasanya diimpikan sejak lama. Dengan harga yang sangat besar, seseorang tentu saja banyak pertimbangan yang harus diperhitungkan dalam membeli sebuah rumah. Saat seseorang memutuskan untuk membeli rumah, mereka biasanya memiki berbagai tujuan, yaitu:
- Kebutuhan primer
Tujuan kebanyakan orang ketika membeli rumah adalah untuk kebutuhan primer, yaitu untuk dihuni sendiri, maupun bersama keluarga. Membeli rumah sendiri tentu saja memiliki banyak sekali keuntungan, daripada nyewa kontrakan atau kostan. Diantaranya adalah tingginya tingkat kenyamanan saat tinggal di tempat yang yang memang milik kita sendiri. Terhindar dari kemungkinan diusir dari kontrakan/kostan jika pemilik tidak terlalu menyukai penyewanya. Selain itu juga bisa menghindari dari kenaikan sewa yang mungkin terjadi setiap tahun. Penghuni juga tidak memiliki kebebasan dalam merenovasi kontrakan/kostan sesuai keinginan.
Sedangkan kalau menyicil rumah untuk diri sendiri, kita sama saja seperti menabung untuk membeli rumah di kemudian hari. Karena ketika uang sewa kostan atau kontrakan yang biasa dibayar dialihkan ke cicilan rumah, 15 tahun kemudian rumah itu menjadi milik mereka seutuhnya. Sedangkan ketika mereka ngekost atau sewa kontrakan, uang tersebut hanya akan hilang dan 15 tahun kemudian mereka tak mendapatkan apa-apa.
- Tujuan Investasi
Di desawa ini, kita tentu saja sudah sangat mengerti denga npa itu inflasi. Dimana kita dapat merasakan barang apapun juga yang kita beli di tahun lalu, pada tahun ini harganya tidak sama lagi. Setiap tahun terjadi kenaikan harga barang dan jasa, yang disebabkan oleh inflasi ini. Untuk itu, ini menjadi suatu ketakutan pada beberapa orang, untuk tetap menyimpan dan menabung uang mereka dalam bentuk fisiknya. Mereka tentu saja mengetahui bahwa uang seratus ribu miliknya sekarang, pada tahun depan bisa jadi memiliki harga yang sama dengan uang lima puluh ribu. Contoh simpelnya saja, tahun lalu kita membeli sebungkus mie instant dengan harga tiga ribu rupiah, namun pada tahun ini harga mie instant yang dijual berkisar empat ribu hingga empat ribu lima ratus.
Melihat fenomena inflasi ini, tak sedikit orang-orang yang akhirnya membelanjakan uang mereka, agar pada tahun berikutnya harga itu tetap sama dan kemungkinan besar naik. Mereka kemudian membelanjakan uang mereka ke barang barang anti inflasi, seperti emas, saham (beresiko), tanah, hingga bangunan.
Salah satu perumahan yang dilirik oleh orang-orang yang ingin berinvestasi adalah https://gardeniacileungsi.id/ . Dimana harga tanah dengan luas 72 Meter tersebut, bisa dibilang cukup murah disbanding dengan beberapa developer lainnya. Bayangkan saja, dengn luas tanah 72 meter dan bangunan 23 meter, mereka berani menjual dengan harga dua ratus jutaan saja. Dengan adanya desas desus ada pembanguna tol, di dekat daerah sana, tentu saja pada tahun-tahun berikutnya tanah di daerah tersebut akan melonjak tinggi jika memang terealisasi.
Dan sekarang, hunian nyaman dari developer https://winland-development.co.id/ ini, hanya tersedia tak lebih dari 20 unit. Sehingga jika para pembaca tak ingin ketinggalan dan kehabisan stock, jangan sungkan untuk menghubungi Kantor Pemasaran Gardenia 2 Cileungsi
Tapi, itu Kembali ke kebutuhan masing-masing orang. Karena di dewasa ini, orang-orang pasti memiliki pertimbangan utnuk apa yang mereka lakukan. Ada yang ngekost, karena ingin dekat dengan kantor, ada yang ngekost karena lebih mudah untuk berpindah-pindah, atau ada yang sewa kontrakan hanya untuk waktu yang relative singkat.